Syarat dan Tugas Karier Konsultan HKI di Nusantara

Wiki Grepolis FIsta
Versio hetkellä 15. huhtikuuta 2015 kello 03.52 – tehnyt Income1boot (keskustelu | muokkaukset) (Ak: Uusi sivu: Justisiari P Kusuma, Ketua Sudah tidak asing lagi Asosiasi Konsultan HKI Indonesia, menegaskan guna menjadi konsultan HKI relatif mudah, bisa dari beragam disiplin ilmu. Tetapi usa...)
(ero) ← Vanhempi versio | Nykyinen versio (ero) | Uudempi versio → (ero)
Hyppää navigaatioon

Justisiari P Kusuma, Ketua Sudah tidak asing lagi Asosiasi Konsultan HKI Indonesia, menegaskan guna menjadi konsultan HKI relatif mudah, bisa dari beragam disiplin ilmu. Tetapi usai lulus dari tarbiah, si calon pembimbing harus terlebih dahulu mengikuti pendidikan HKI yang diselenggarakan sambil Direktorat Jenderal (Ditjen) HKI bersama maktab pendidikan tertentu. “Ada pendidikannya, kurang lebih tengah tiga bulan ataupun empat bulan, ” katanya.

Untuk mampu diangkat jadi pemandu, seseorang harus mencetuskan permohonan tertulis di Ditjen HKI Kementerian Hukum dan HAM. Syarat yang pantas dilampirkan selain foto, kartu identitas, serta daftar riwayat tampak, adalah hasil tes bahasa Inggris & surat pernyataan meski sebagai PNS. Pasti lah, ada biaya yang harus dikeluarkan. Si calon, harus sungguh lulus pelatihan konsultan HKI.

Secara sari, tutur Justisiari, mentor HKI bertugas membangun pemilik HKI untuk mendapatkan perlindungan menyandarkan atas HKI nya. Mulai dari si pemandu mengidentifikasi apakah suatu hasil karya pemilik modal tersebut bisa dilindungi sebagai HKI / tidak. Jika bisa, masuk dalam komunitas yang mana, apakah paten, hak membuat, merek atau desain industri.

Tugas berikutnya adalah membantu pencedok HKI untuk mencantumkan di kantor Ditjen HKI. Setelah didaftarkan dan memperoleh sandaran HKI, kemudian si konsultan membantu interogator HKI untuk melakukan komersialisasi. “Seperti, mendrafting perjanjian lisensi, royalti, dan sebagainya, itu saja tugas konsultan HKI, ” ujarnya.

Namun, ini semua terserah dari si pemilik konsultan hki bandung nya sendiri. Menurutnya, ada pencedok HKI yang memeras bantuan dari pembimbing HKI hanya separuh dari rangkaian tugas konsultan. Tapi, terdapat juga pemilik HKI yang memanfaatkan jasa konsultan hingga simpulan dari rangkaian tugasnya, yaitu ketika terjadinya pelanggaran HKI sama seseorang, si pemandu tersebut memberi tinjauan bagaimana upaya norma yang paling sehat terhadap perlindungan HKI tersebut. “Kalau bertepatan konsultan HKI tersebut juga seorang pengusul, biasanya nanti dia juga bisa membantu. Misalnya lapor wali, gugat ke meja hijau, seperti itu, ” katanya.

Alumnus Fakultas Pedoman Universitas Indonesia itu menjelaskan banyak kemahiran yang didapat seseorang apabila menjadi pembimbing HKI. Misalnya, pada ada penemuan trendi, dan konsultan itu bertugas memberikan perlindungannya, untuk didaftarkan, si konsultan dapat belajar banyak dari penemuan tersebut. Karena pada saat didaftarkan dan diisi formulirnya, mulai situ konsultan sanggup mengetahui penemuan mutakhir tersebut. “Misalnya, terdapat investor datang menemukan teknik untuk menghasilkan motor yang irit bensinnya, kita jadi belajar”.

Tapi, ada pula masyarakat yang memandang sebelah pacar terhadap profesi konsultan HKI, yakni cuma dipandang menjadi tukang daftar saja. Padahal, jika dilihat dari awal mulai identifikasi terlintas pendaftaran perlindungan HKI dan akhirnya menjalankan produk apabila ada pelanggaran, konsultan HKI terlibat semuanya.

Dalam luar itu, pelik atau tidaknya asilum HKI lebih tergantung pada terjamin / tidaknya perlindungan menyandarkan di Indonesia. Kepada dasar itu agaknya yang membuat pemilik modal tertarik untuk datang. Karena jika tutup terjamin perlindungan hukum HKI tersebut, serta disertai konsultan Hki yang handal, dengan demikian para investor bakal tenang berinvestasi di Indonesia. “Ke depan itu, pembangunan itu tidak semata-mata berawal dari modal dengan bersifat fisik, tapi modal intelektual juga, ” tegasnya.